Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi.
Diabetes merupakan gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh yang tak mampu menggunakan insuin secaa efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.
Sebagian glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula.
Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien diabetes mellitus antara lain : sering buang air kecil dimalam hari, sering merasa haus, cepat merasa lapar, berat badan turun dengan cepat, merasa lemah dan gampang kelelahan, sering kesemutan di kaki dan tangan, penglihatan kabur, sering infeksi, keputihan, luka atau memar yang sukar sembuh (gangren), bisul, kulit kering atau gatal-gatal.
Komplikasi Diabetes
Apabila dibiarkan tak terkendali serta tanpa perawatan yang memadai, kondisi diabetes ini dapat menimbulkan komplikasi penyakit yang berakibat fatal, seperti kerusakan saraf (Neuropathy), otak (cerebrovaskular), gangguan mata (retinopathy), penyakit jantung (kardiovaskular), penyakit ginjal (nefropathy), impotensi, gangguan pencernaan, komplikasi di mulut (gigi mudah lepas), mudah terinfeksi, kelainan kulit (gatal-gatal biasanya di sekitar kemaluan) dan luka membusuk (gangren).
Penyakit Diabetes Melitus di Indonesia
Mitos yang mengatakan bahwa Diabetes Mellitus tidak bisa disembuhkan adalah keyakinan yang menyesatkan. Adakah keberanian yang menjamin angka gula darah seseorang haru ini pasti sama dengan pekan depan? Atau, bahkan sama sampai akhir khayatnya? Sesungguhnya memvonis seseorang bahwa ia akan menderita penyakit diabetes seumur hidupnya adalah perbuatan yang mendhului takdir. Biasanya setelah mengetahui angka gula darah seseorang melampaui angkat normak, sebagian ahli pengobatan langsung menetapkan mereka yang angka gula darahnya lebih dari 200 mg/dL divonis menderita diabetes melitus dan seolah angka gula darah tersebut sulit berubah.
Belum lagi teror yang menghantui masyarakat bahwa kebanyakan penderita diabet terancam komplikasi dan harus waspada kena stroke, cuci darah atau diamputasi. Alhasil, penyakit diabetes melitus di Indonesia menjadi momok yang mencekam dan mengusik ketenangan. Lalu, jika memang bisa disembuhkan mengapa penyakit in berujung penderitaan seumur hidup? Mengapa banyak yang berusaha berobat kemanapun namun tak kunjung sembuh, bahkan sebaliknya. Benarkah diabet tidak ada solusinya.
Sesungguhnya pengobatan penyakit diabetes melitus di Indonesia secara konvensional yang berlangsung selama ini sangat membingungkan dan cenderung tidak masuk akal.Pengobatan yang dijalani penderita diabet pada umumnya bertolak belakang dengan harapan. Hal ini sangat memperhatikan, artinya mereka yang divonis menderita diabet pada umumnya berusaha menjalani pengobatan, namun lembaga medis dan para ahlinya tidak bisa menjanjikan harapan baik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pengobatan diabet berujung komplikasi, stroke, amputasi, gagal ginjal atau juga kematian.
Bagaimana reaksi seseorang ketika diberitahu bahwa ia sedang menderita suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan? Pasti ia akan stress mendengarnya. Lalu, ia tidak akan berusaha mencari alternatif lain untuk mengobati penyakitnya itu, karena ia mempunyai keyakinan bahwa penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.
Akan sangat berbeda dengan orang yang memiliki keyakinan bahwa penyakitnya bisa disembuhkan. Jika memang dokter tidak bisa menyembuhkaannya, maka ia akan mencari alternatif lain. Bukan diam saja, menyerah kepada mitos lalu menunggu ajal menjemput. Keyakinan bahwa diabet tidak bisa disembuhkan telah membuat orang menjadi pasrah pada keadaan. Mengikuti program pengobatan yang meski tidak terbukti berhasul, namun tetap dijalani.
Seorang penderita penyakit diabetes melitus di Indonesia tidak bisa sehat dengan cara membatasi dosis makan. Karena dengan pembatasan tersebut maka otomatis tubuh akan mengalami kekurangan asupan nutrisi. Bila ini berlangsung dalam wkatu tertentu maka organ-organ lain yang mengalami kekurangan sumber tenaga dari makanan. Hingga pada akhirnya organ-organ ini melemah. Dan jika demikian, maka organ tersebut seperti jantung, liver, ginjak, dan paru-paru yang menunggu giliran sakit.
Pendeknya, pembatasan makan hanya membuat semua organ termasuk pankreas makin melemah atau sakit. Kondisi inilah yang menjadi salah satu faktor pemicu penderita diabet masuk ke wilayah komplikasi penyakit.
Cukup banyak penderita diabet yang sudah atau mulai bosan menelan obat-obat sintetis, apalagi tambah hari obat yang harus diminum makin banyak, namun kesembuhan dan kesehatan yang didambakan tak kunjung tiba.
Obat itu racun, pernyataan yang umum berkembang di masyarakat ini ada benarnya, karena salah satu teori dalam terapan medis konvensional adalah melawan racun dengan racun. Dengan demikian seperti diungkapkan para pakar farmakologi atau tanaman obat, produk farmasi sebagian besar terbuat dari bahan kimia. Dan barang haram pasti menimbulkan dampak negatif dalam penggunaannya. Bisa diamti dengan mudah bahwa pengaruh racun (bahan kimia) dapat merusak tubuh, terutama organ dan darah. Mereka yang terlampau banyak mengoonsumsi obat-obatan sintetis bisa dipastikan tingkat pencemaran dan kerusakan organ tubuhnya. Buktinya darah segar yang dikucuri racun atau bahan kima atau bisa ular dengan cepat akan mengalami kerusakan bahkan bisa membeku atau mengental. Nah, bila darah dalam tubuh seseorang mengalami kerusakan dan mengental apa jadinya?
Gejala Umum Penyakit Diabetes Melitus
Penyakit diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan karena kadar glukosa atau kadar gula sederhana yang ada di dalam darah mengalami peningkatan. Biasanya penyakit diabetes melitus ini dikenal dengan penyakit kencing manis yang merupakan salah satu dari pravalensinya yang meningkat. Mereka yang dikatakan menderita penyakit diabetes melitus ini adalah mereka yang memiliki kadar gula darah puasanya > 126 mg/dL dan pada waktu tes tertentu >200 mg/dL.
Biasanya peningkatan pravalensi diabetes melitus ini menunjukkan suatu upaya dari pentingnya suatu pencegahan. Diabetes melitus ini biasanya muncul dikarenakan faktor keturunan dan juga perilaku.bisa dikatakan bahwa faktor keturunan ini berjalan lambat.Kenalilah gejala umum penyakit diabetes terlebih dahulu untuk melakukan diagnosis yang akurat.
Gejala umum penyakit diabetes melitus adalah ditandai dengan seringnya buang air kecil disaat malam hari. Berat badan yang mengalami penurunan namun tidak diketahui penyebab yang pastinya apada, luka yang sulit sekali untuk disembuhkan, dan juga rasa kesemutan pada kaki atau pada tungkai kaki. Penglihatan yang kabur merupakan salah satu gejala umum dari penyakit diabetes melitus. Cepat merasa haus dan lapar juga merupakan salah satu gejala dari penyakit diabetes melitus, merasa mudah lelah dan juga mengantuk, rasa gatal yang biasanya dirasakan pada daerah kelamin dan kemampuan seks yang menurun.
Komplikasi dari gejala umum penyakit diabetes melitus ini bisa menyebabkan terjadinya suatu perubahan yang serius yang terjadi pada jantung, syaraf, dan juga pandangan mata.Kelainan ini biasanya disebut dengan komplikasi penyakit diabetes.
Biasanya mereka yang mengalami masalah diabetes ini yang dialami selama bertahun-tahun tanpa mengetahui juga bahwa orang itu menderita penyakit diabetes melitu. Karena konsentrasi dari glukosa darah yang tinggi bisa merusak bagian atau juga merusak organ tubuhnya. Oleh sebab itulah pencegahan bisa dilakukan dengan sedini mungkin. Pengendalian penyakit diabetes ini dilakukan dengan mengusahakann agar konsentrasi dari glukosa darah ini kemudian mendekati normal sehingga bisa menghentikan atau bisa memperlambat kerusakan yang terjadi pada mata, syaraf, dan juga ginjal.
Gejala Penyakit Diabetes
Banyak orang yang mengidap diabetes yang bisa saja tidak mengalami gejala penyakit diabetes apapun. Hal ini dapat didiagnosis selama pemeriksaan infeksi kulit atau gangguan penglihatan rutin. Gejala umum diabetes mencakup meningkatnya frekuensi buang air kecil, rasa haus dan atau kelaparan yang berlebihan, perasaan lemah atau lelah yang terus enerus, sulit sembuhnya luka, rasa kebas atauu kesemutan di kaki, infeksi kulit, dan penglihatan yang kabur atau rusak sama sekali.
Seperti halnya perawatan bagi pengidap diabetes yang tergantung pada insulin, ada empat tujuan utama dalam penanganan gejala penyakit diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Ini termasuk :
- Meredakan gejala-gejalanya dan mencegah komplikasi diabetes akut, seperti ketoasidosis dan koma.
- Mengurangi resiko komplikasi kronis, seperti kerusakan pada mata, ginjal, saraf, atau meningkatnya resiko penyakit jantung.
- Meningkatkan harapan hidup secara proporsional terhadap mereka yang tidak mengidap diabetes.
- Mengembalikan kualitas hidup yang normal.
Ada tiga pendekatan dalam pengelolaan gejala penyakit diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Hal ini mencakup (a) diet, (b) olahraga, (c) obat-obatan.
Koma Diabetik
Koma Diabetik adalah suatu kondisi medis dimana penderita diabetes kehilangan kesadarannya sebagai akibat dari ketidakseimbangan dalam Kadar Gula Darah.seorang pasien yang menderita gula darah sangat rendah (hipoglikemia berat) atau sangat tinggi (Hiperglikemia yang parah) dapat masuk kekondisi koma.Koma juga bisa disebabkan kelelahan fisik dan mengalami dehidrasi bersama dengan hiperglikemia yang parah.
Dalam semua kasus,pasien kehilangan kesadaran (koma) adalah efek hiperglikemia/hipoglikemia pada sel-sel otak.Glukosa adalah salah satu elemen yang paling penting bagi tubuh manusia yang membantu dalam menjaga metabolisme dalam kondisi yang tepat.Jika glukosa dalam darah turun melampaui normal (hipoglikemia) atau lebih tinggi dari tingkat glukosa maksimum yang bisa ditoleransi tubuh kita (hiperglikemia),maka hal ini akan menghalangi metabolisme normal tubuh dan sel otak mulai rusak.
Koma Diabetik ini menyebabkan perbedaan dalam tekanan osmotik pada sel yang menyebabkan kondisi dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit lain.Kondisi ini dapat dipulihkan jika pasien diobati sebelum terlambat.
Pasien dengan gula darah tinggi dapat mengalami kondisi muntah,dehidrasi sering/atau buang air kecil,mual,mulut alami peningkatan rasa haus.Pasien dengan gula darah rendah mungkin mengalami kelelahan fisik,peningkatan kelaparan,peningkatan berkeringat,menggigil tiba-tiba.Kemungkinan pasien juga mengalami nyeri didaerah perut.
Jika pasien masih sadar tetapi mengalami gejala koma diabetes,segera beritahu dokter.Jika pasien telah kehilangan kesadaran,segera bawa ke dokter atau rumah sakit.Keterlambatan dalam bantuan medis dapat menyebabkan kematian.
Gejala Klasik Diabetes
Gejala klasik diabetes mellitus, dikenal dengan istilah trio-P, yaitu meliputi Poliuria ( banyak kencing), Polidipsi (banyak minum) dan Polipagio ( banyak makan).
- Pouria ( banyak kencing), merupakan gejala klasik umum pada penderita diabetes mellitus. banyaknya kencing ini disebabkan kadar gula dalam darah berlebihan, sehingga rangsang tubuh untuk berusaha mengeluarkannya melalui ginjal bersama air dan kencing. Gejala banyak kecing ini terutama menonjol pada wkatu malam hari, yaitu saat kadar gula dalam darah relatif tinggi.
- Polidipsi ( banyak minum ), sebenarnya merupakan akibat reaksi tubuh dari banyak kencing tersebut. Untuk menghindari tubuh kekurangan cairan (dehidrasi), maka secara otomatis akan timbul rasa haus atau kering yang menyebabkan timbulnya keingnan untuk terus minum selama kadar gula dalam darah belum terkontrol baik. Sehingga dengan demikian, akan terjadi banyak kencing dan minum.
- Polipagio (banyak makan), merupakan gejala klasik diabetes yang tidak menonjol. Terjadinya banyak makan ini disebabkan oleh berkurangnya cadangan gula dalam tubuh meskipun kadar gula dalam darah tinggi. Sehingga demikian, tubuh berusaha untuk memperoleh tambahan cadangan gula dari makanan yang diterima.
Gejala klasik pada penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
- Adanya perasaan haus yang terus menerus
- Sering buang air kecil dan jumlah yang banyak
- Timbulnya rasa letih yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
- Timbulnya rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun.
Adapun penderita yang berat (parah), akan timbul beberapa gejala atau tanda yang lain, yaitu sebagai berikut.
- Terjadinya penurunan berat badan
- Timbulnya rasa kesemutan (mati rasa) atau sakit pada tangan atau kaki
- Timbulnya borok (luka) pada kaki yang tak kunjung sembuh
- Hilangnya kesadaran diri.
Jika terjadi luka pada penderita akan sangat sulit sekali untuk sembuh. Hal ini berhubungan dengan sistem kekebalan pada tubuh penderita diabetes yang cenderung menurun.
Gejala Diabetes Pada Usia Lanjut
Gejala diabetes mellitu sangat bervariasi. Biasanya, gejala diabetes mellitus baru ditemukan pada saat pemeriksaan penyaring atau pemeriksaan untuk penyakit selain diabetes. Bisa juga gejala diabetes mellitus timbul secara mendadak. Umumnya gejala yang dirasakan diabetisi adalah sering buang air kecil terutama pada malam hari (poliuria), sering haus (polidipsia) dan sering lapar (polifagia).
Hal lain yang sering menyebabkan penderita diabetes datang berobat ke dokter. Meski pada umumnya penderita diabetes lebih banyak diderita oleh para usia lanjut. Berikut tanda-tanda dan gejala klinik diabetes mellitus pada usia lanjut :
1. Penurunan berat badna yang drastis dan katarak yang seing terjadi pada gejala awal.
2. Infeksi bakteri dan jamur pad akulit (pruritus vulva untuk wanita dan infeksi traktus urinarius sulit untuk disembuhkan.
3. Disfungsi neurologi, termasuk parestsi, hipestesi, kelemahan otot dan rasa sakit, momoneuropati, disfungsi otomatis dari trakts gastrointestinal (diare), sistem kardiovaskular (hipotesni ortostatik), sistem reproduksi (impoten) dan inkontinensia stress.
4. Makroagiopati yang meliputi sistem kardivaskular (iskemi, angina dan infrak miokard), perdarahan intra serebal (TIA dan stroke) atau perdarahan darah tepi (tungkai diabetes dan gangren).
5. Mikroangiopati meliputi mata (penyakit makula, hemoragik, eksudat), ginjal (proteinuria, glomerulopati, uremia).
Gejala Diabetes Pada Anak
Diabetes mellitus merupakan penyakit keempat sebagai pemyakit mematikan setelah kanker, jantung dan stroke. Kunci utama untuk menghindari penyakit ini adalah menjaga pola makan dan olahraga secara teratur.
Istilah diabetes mellitus diperoleh dari bahasa latin yang beradal dari kata Yunani, yaitu diabetes yang berarti pancuran dan mellitus yang berarti madu. Jika diterjemahkan, diabetes mellitus adalah pancuran madu. Istilah pancuran madu berkaitan dengan kondisi penderita yang mengeluarkan sejumlah besar urine dengan kadar gula yang tinggi.
Selanjutnya, di Indonesia dikenal dengan anam penyakit kencing gula/kencing manis karena urine (kencing) penderita sering dikerumuni semut karena tingginya kadar gula dalam urine.
Hiperglikemia terjadi ketika terlalu banyak gula dan kurang insulin di dalam aliran darah. Kadar gula darah yang terus tinggi akan mengganggu peredaran darah, merusak pembyluh darah dan alat-alat tubuh dan membuat anak peka terhadap infeksi.
Hiperglikemia terjadi pada anak yang diabetesnya tidak terdiagnosis. Ia juga bisa terjadi pada anak yang telah di diagnosis diabetes, jika terjadi ini menunjukkan adanya penyakit diabetes itu sendiri atau perlunya penyesuaian kembali dosis insulin atau pasokan makanan. Ditinjau dari sudut pertolongan pertama, hiperglikemia bukanlah keadaan medis darurat. Diperlukan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengenali tanda dan gejalanya.
Gejala diabetes yang terjadi pada anak :
- Sangat haus
- Sangat lapar
- Turunnya berat tubuh yang tiba-tiba tanpa alasan jelas
- Bau napas seperti bau buah-buahan
- Sering buang air kecil
- Badan lemah
- Sangat lapar
- Turunnya berat tubuh yang tiba-tiba tanpa alasan jelas
- Bau napas seperti bau buah-buahan
- Sering buang air kecil
- Badan lemah
Kadang-kadang anak yang tidak diabetes bisa menunjukkan satu atau dua gejala ini. Namun, anak yang sedang terkena diabetes atau sudah didiagnosis diabetes, tetapi kurang baik penglihatannya akan terus menerus menunjukkan beberapa gejala ini.
Untuk lebih lanjut bisa konsultasi'kan penyakit ini ke saya :
dr. Dewi (Akupunkturis) / 085645030453 / 796B5AD5
Jl. Bratang Binangun VII / 3A
Surabaya
atau kunjungi Blog saya ^^ www.cantikakupunktur.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar